Posts

Showing posts from April, 2021

'Dia' yang terlupakan

Image
          Kamis. 29 April. 2021. Sekarang memasuki hari ke-17 puasa Ramadhan. 5 hari sudah saya di Manado. Kota tinutu'an. Diberikan julukan sesuai nama makanan khasnya. Sering juga disebut bubur Manado oleh orang diluar kota ini. Isinya dapat dicampur bermacam bahan. Tapi sebagian besar oleh beras, kangkung, dan labu sebagai pemberi warna kuning yang khas. Disajikan dengan tahu dan bawang goreng. Selain tinutu'an. Ada juga makanan lain yang cukup dikenal orang. Gohu, mi cakalang, RW, juga salah satu minuman khasnya. Cap tikus. Minuman keras dengan kadar alkohol sekitar 40 persen. Sekali tuak langsung teler. Tetap eksis walau ditemani slogan khas kota Manado. Brenti jo bagate! (Berhenti saja minum miras).     Kota Manado letaknya ada di paling utara pulau Sulawesi. Merupakan ibu kota dari provinsi Sulawesi utara. Juga terkenal akan sifat saling toleransinya.  Sempat meraih penghargaan kota paling toleran di Indonesia. Toleran antar umat beragama. Toleran antar warga. Dan yang p

Isi hati 'Monster bawah laut'

Image
      Akhir usiaku semakin dekat. Mungkin hari ini, mungkin besok, atau juga lusa. Ingin ku beristirahat. Namun isi hati tetap ingin berjuang. Ku cari tempat peristirahatan terbaikku. Ya, mungkin itu. Tempat terbaikku. Tempatku berjalan. Melewati waktu. Dikala pagi, siang, sore, sampai malam hari disitulah aku. Walau gelap perjalananku, kerasnya tempat tinggalku, dinginnya selimutkanku. Dimana lagi kalau bukan disitu? Rumahku. Zona nyamanku.  Satu saja kekhawatiranku. Siapa yang akan menjadi penerusku ketika aku istirahat? Aku juga tidak rela penerusku tidak sekuat aku. Menjaga tanah air ini selama 42 tahun bukanlah tugas mudah. Embanlah harapanku. Lanjutkan perjuanganku. Lindungilah negeriku. Jagalah Ibu Pertiwiku. Wahai penerusku. Saudaraku.      Maafkan aku. Kawan seperjuanganku. Aku tidaklah seperti kalian. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Aku tidak punya mata untuk menunjukkan betapa sendunya pandanganku. Aku tidak punya mulut untuk mengatakan betapa sakitnya punggung ku. Pun a

Si mahasiswa ceroboh

Image
          Konon, ada seorang anak muda yang karena kecerobohannya dia ketinggalan pesawat penerbangan ke salah satu kota untuk studinya. Karena kecerobohannya itu, dia pun dituntut untuk mencari alternatif kendaraan lain. Didapatinya pun bis dengan tujuan yang sama pada hari itu juga, namun sayangnya tiket perjalanan sudah habis terjual, si anak muda tersebut pun mendapati orang yang bersedia membantunya untuk tetap ikut dalam perjalanan bis tersebut, dengan syarat menjadi penumpang 'ilegal'. Si anak muda tersebut setuju dengan sedikit penyesalan dalam hatinya. Dengan tetap menyesali sekaligus mensyukuri apa yang sudah diputuskannya, dia melihat ada seorang anak muda lain dengan perawakan sama seperti dirinya, dan secara kebetulan tujuan dan situasinya pun sama. Dengan sedikit rasa lega dia pun menghampiri dan menyapa anak muda lain yang nantinya akan menjadi teman seperjuangannya itu. Setelah bercakap-cakap, si anak muda itu mengetahui nama dan alasan kenapa bisa teman seperju

Mudik kali ini

Image
       Sabtu. Tanggal 24. Bulan April. Tahun 2021. Hari ini pesawat saya boarding jam 12 siang. Dari Palu tujuan ke Manado. Transit Luwuk. Barang-barang saya sudah di packing . Hanya ada satu tas pakaian. Satu tas perangkat elektronik, dan satu tas kecil untuk buku bacaan. Buku itu berjudul DI’s Way. Pribadi-pribadi yang menginspirasi. Buku yang menurut saya cocok sebagai bacaan ringan. Menutupi rasa bosan duduk di kursi pesawat. Walaupun tidur mengisi sebagian besar waktu saya selama penerbangan.      Lebaran tahun lalu tidak saya lalui di kampung. Alasannya ada 2. Pertama karena masih mengenyam pendidikan. Kedua karena mulai meningkatnya angka kejadian Covid-19 . Namun di tahun ini berbeda. Sudah tertanam gelar di nama saya. Untuk kasus Covid-19 , sampai sekarang memang masih menjadi masalah. Inilah yang membuat saya mempertimbangkan pulang atau tidak. Tapi ada alasan saya untuk pulang selain untuk mudik. Alasan itu akan saya tulis di kemudian hari. Dengan bekal tadi, halangan itu

Delegasi Kusta

Image
    Hari itu. Tanggal 19. Bulan Juli. Tahun 2017. Kurang lebih 4 tahun yang lalu. Saya berkesempatan pergi ke Yogyakarta selama 3 hari. Sebagai delegasi dari fakultas saya untuk berlomba di kancah nasional. Saya bersama teman saya waktu itu membentuk tim yang terdiri dari 2 orang. Membuat sebuah video. Membicarakan tentang kusta. Yah, awalnya niat kami hanya iseng saja dan tidak mengharapkan video kami untuk tembus ke 10 besar. Alhamdulillah waktu itu kami lulus dan diberikan kesempatan untuk memaparkan video kami di Jogja.     Waktu itu kami ada ber-sembilan yang dipilih sebagai delegasi. Semuanya berasal dari angkatan yang sama. Angkatan 2014. Jadi perjalanan itu adalah salah satu momen yang paling saya kenang selama kuliah. Banyak cerita dari perjalanan kami. Di tulisan ini saya hanya akan bercerita banyak tentang saya dan teman setim saya, mulai dari bagaimana kami bisa terpilih menjadi 10 besar.     Awalnya yang mengajak saya ikut lomba ini adalah teman saya. Herdy. Dia adalah ora