Isi hati 'Monster bawah laut'



     Akhir usiaku semakin dekat. Mungkin hari ini, mungkin besok, atau juga lusa. Ingin ku beristirahat. Namun isi hati tetap ingin berjuang. Ku cari tempat peristirahatan terbaikku. Ya, mungkin itu. Tempat terbaikku. Tempatku berjalan. Melewati waktu. Dikala pagi, siang, sore, sampai malam hari disitulah aku. Walau gelap perjalananku, kerasnya tempat tinggalku, dinginnya selimutkanku. Dimana lagi kalau bukan disitu? Rumahku. Zona nyamanku. Satu saja kekhawatiranku. Siapa yang akan menjadi penerusku ketika aku istirahat? Aku juga tidak rela penerusku tidak sekuat aku. Menjaga tanah air ini selama 42 tahun bukanlah tugas mudah. Embanlah harapanku. Lanjutkan perjuanganku. Lindungilah negeriku. Jagalah Ibu Pertiwiku. Wahai penerusku. Saudaraku.

    Maafkan aku. Kawan seperjuanganku. Aku tidaklah seperti kalian. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Aku tidak punya mata untuk menunjukkan betapa sendunya pandanganku. Aku tidak punya mulut untuk mengatakan betapa sakitnya punggung
ku. Pun aku tidak punya kulit untuk menunjukkan betapa rentanya aku. Inginku mengantar kalian kembali. Ke pelukan keluarga kalian. Tapi apa daya. Kisahku harus berakhir disini. Ceritaku akan menjadi legenda. Bersama kalian didalamnya. Terima kasih. Telah menemani masa tuaku. Membuatku tetap disegani. Tetap ditakuti. Tetap dihormati. Tetap menjadi kebanggaan. Bagi negeriku tercinta.

    Saudaraku, janganlah kalian lama berduka. Cepat. Lanjutkan cerita kalian. Tebalkan lembaran kisah kalian. Lihat aku. Sang 'Monster bawah laut'. Dengan gagah berani menjadi pelindung negeri. Terkenal sampai ke pelosok Nusantara. Sampai ke seluruh benua. Menutup kisahnya dilihat seluruh Dunia. Sampai akhir tetap berjuang. Menjaga Indonesia di keabadian.


KRI Nanggala 402 - Sang 'Monster Bawah Laut'

1979 - 2021

On eternal patrol - April 24th' 2021


Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

    

Comments

Popular posts from this blog

Merogoh rupiah terakhir

Momen sederhana

BPJS pun angkat tangan