Ijab kabul


19 Maret 2023, hari itu saya sampai di Palu untuk menghadiri sebuah pernikahan teman kuliah. Hari yang sangat spesial bagi mereka, hari yang sudah direncanakan sejak bertahun lamanya. Saya teringat awal-awal pernikahan saya, mereka berdua mengantarkan hadiah, sebuah alat pemanggang roti, yang bahkan sampai sekarang belum ada kesempatan buat saya pakai. Terselip juga secarik kertas bertuliskan pantun, tersirat do’a yang selalu saya syukuri. Waktu itu mereka bertanya persiapan pernikahan kami, mencari gambaran. Saya menjawab seadanya, tentang kesulitan-kesulitan kami, dan juga cerita-cerita dibaliknya.


Sekarang tibalah giliran mereka. Malam hari sehabis maghrib, pembacaan ijab kabul diadakan. Suatu momen sakral yang membuat sistem kardiovaskular dan respirasi bekerja lebih berat dari biasa, nadi cepat dan helaan napas panjang dan dalam per 10 detik, menenangkan kelenjar eksokrin yang hiperekskresi. Tentu saja kondisi patologis ini terjadi karena setiap laki-laki pada saat ini akan tersadar akan besarnya tanggung jawab yang ada di depan mata. Tanggung jawab menjadi pemimpin, membawa tangan istri untuk menuju syurga abadi. Perasaan itu sungguh hebatnya sampai membuat kaku bibir dan lidah, hanya laki-laki yang siap yang dapat lancar dan tegas mengucapkannya. Seperti yang teman saya alami, walau hampir tersandung kata, dia tetap tenang dan berhasil. Teriakan sah setiap saksi menjadi tanda bahwa perempuan itu sudah menjadi istrinya, dimana setiap sentuhan dan rayuan yang tadinya berupa zina, berubah bentuk menjadi pahala. Alhamdulillah, prosesi itu dapat terlewati. Perasaan senang dan lega memenuhi hati saya, akhirnya masuk jadwal makan. 


Melihat momen itu membuat saya teringat lagi. Dua tahun sudah usia pernikahan saya. Istri saya sudah mengandung anak pertama kami. Sebentar lagi insya Allah kami akan menjadi keluarga yang lengkap. Perasaan cinta saya tidak berubah, kian meningkat ketika sadar bahwa saya akan menjadi seorang ayah. Saya orangnya pelupa, namun janji tanggung jawab yang saya lantangkan 2 tahun lalu tidak akan saya lupa dan berdoa tidak akan pernah lupa.


Ini adalah saran saya untuk mereka yang akan menikah atau mempersiapkan pernikahan. Apapun masalah yang timbul, jangan sampai membuat pernikahan itu batal, banyak bisikan setan yang akan menghancurkan segala bentuk usaha kita menjadi pasangan halal yang diridhai Tuhan. Segala masalah itu mungkin berat pada saat dijalani, tapi setelah 2 tahun menikah atau lebih, itu hanya akan sekedar menjadi cerita lucu yang kita tertawakan bersama sembari minum kopi dan main mobile legend. 


Sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Merogoh rupiah terakhir

Momen sederhana

BPJS pun angkat tangan